Bantuan Sapi Ketahanan Pangan DD Desa Way Galih Diduga Dijual
Tanjungbintang, hariansatelit.com
Oknum kepala Desa Way Galih, Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan Joko Waskito diduga terlibat selewengkan bantuan sapi dari anggaran dana desa (DD) 2022 pada program ketahanan pangan. Diketahui bahwa anggaran itu mencapai Rp100 juta untuk pembelian 7 ekor sapi. Sementara oknum kepala Desa Way Galih diduga menjual 4 ekor sapi program ketahanan pangan.
Karman warga Way Galih yang selama ini memelihara 7 ekor sapi menceritakan pada awal mulanya datang rombongan bersama dengan Kepala Desa Way Galih Joko Waskito dan Sekdes Joko Supramono, pendamping lokal desa SM. Sari Mastuti dan beberapa orang lainnya melihat sapi di kandang miliknya.
“Kemudian mereka berbincang-bincang, namun apa yang dibicarakan saya tidak tahu secara pasti,” kata Karman, pada Rabu (28/8/2024).
Selang beberapa hari kemudian, datang kembali Pendamping Lokal Desa SM. Sari Mastuti dengan memebawa kendaraan mobil beserta rombongan. Mereka mengankut dua rekor sapi tanpa alasan yang jelas.
Beberapa hari kemudian, datang lagi rombongan Sekdes Sabah Balau Irfan, Linmas Sukidi dengan membawa mobil milik Kawit. Lagi-lagi mereka kembali membawa dua ekor sapi.
Karman mengaku beberapa kali meminta surat keterangan kepada Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Way Galih SM. Sari Mastuti sebagai bukti bahwa sapi program ketahanan pangan Desa Way Galih yang dipelihara telah diambil oleh Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Way Galih SM. Sari Mastuti. Namun, Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Way Galih SM. Sari Mastuti selalu mengiyakan, tapi sampai sekarang tak kunjung dibuatkan surat.
“Sampai sekarang ibu Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Way Galih SM. Sari Mastuti tidak membuatkan suratnya,” akunya.
Kawit menceritakan dirinya diperintah Kepala Desa Sabah Balau Pjn untuk mengambil dua ekor sapi di rumah Karman Desa Way Galih. Dia dikawail Sekdes Sabah Balau Irfan, Linmas Sukidi menuju rumah Karman. “Saya membawa mobil, sedangkan
Sekdes Sabah Balau Irfan, Linmas Sukidi membawa sepeda motor,” kata Kawit, Sabtu (31/8/2024).
Lebih lanjut Kawit mengaku dua ekor sapi dia bawa dari rumah Karman Desa Way Galih dan diturunkan di halaman Balai Desa Sabah Balau. Kawit mengaku dibayar Rp 200 ribu. “Saya hanya upahan mobil saja,” tegas Kawit.
Disingkung mengenai bantuan sapi dari anggaran dana desa (DD) 2023 pada program ketahanan pangan Desa Way Galih, Kepala Desa Sabah Balau Pjn mengatakan bisanya Kades Way Galih Joko kalau ada apa-apa berita kepada dirinya.
Sedangkan Pendamping Lokal Desa (PLD) Desa Way Galih SM. Sari Mastuti ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak menjawab, dihubungi melalui WhatsApp ((WA) tidak membalas.
Sementara itu, Kepala Desa Way Galih Joko Waskito ketika hendak dikonfirmasi ke kantor desa tidak ada di tempat, di rumahnya juga tidak ada.
Semantara itu, Ketua LSM Lembaga Pemantau Pemberantasan Korupsi (IPPK) Lampung Selatan Mistorani mengatakan pihaknya akan menelusuri adanya dugaan kasus sapi yang didiga dijual oleh oknum Kepala Desa Way Galih.
“Kami akan membentuk tim investigasi untuk mencari data dan keterangan terkait adanya dugaan kasus dijualnya 4 ekor sapi oleh oknum Kepala Desa Way Galih Joko Waskito. Secepatnya kami akan terjunkan tim investigasi untuk mencari data dan keterangan dari berbagai pihak. Apabila datanya sudah terkumpul semua, maka kami akan laporkan kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kalianda, Lampung Selatan,” kata dia. (Tim)