Jumat, November 8, 2024
Tulang Bawang Barat

Pemkab Tubaba Targetkan Angka Stunting Turun 14 Persen di Tahun 2024

Tulangbawang Barat, hariansatelit.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat (Tubaba) menargetkan angka stunting turun diangka 14 persen pada Tahun 2024. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa seluruh pemerintah daerah harus bisa menekan angka stunting di wilayahnya masing-masing.

Sekda Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Ir. Novriwan Jaya, meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar benar-benar fokus dengan program intervensi stunting di Kabupaten Tubaba.

Hal itu disampaikannya saat menimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Kabupaten setempat, Rabu (17/01/2024).
Dia mengatakan angka prevalensi stunting di Kabupaten Tubaba ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14% di tahun 2024.

“Menurut SSGI 2022 prevalensi stunting Kabupaten Tubaba sebesar 16,4%, sementara untuk tahun 2023 data secara resmi belum dirilis. Namun diharapkan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung dan Kabupaten Tubaba pada khususnya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” harap Sekda.

“Mudah-mudahan ditahun ini kita bisa memenuhi target nasional. Dan mudah-mudahan dengan gerakan yang sudah kita lakukan dan sudah berjalan lebih kurang selama 2 tahun ini kita melakukan gerakan kolaborasi terkait pengetasan stunting, yang juga berhubungan dengan gerakan program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan,” tambahnya.

Menurut Sekda, pengentasan stunting dan gerakan program Keluarga Nenemo Mandiri Pangan saling berhubungan. Khusus untuk pengentasan stunting fokus intervensi dari dana desa yang sudah tersusun dari dana APB-Tiyuh. dan intervensi dari dana desa sebesar 10 juta per-tiyuh.

“Seluruh OPD diharapkan juga untuk berkolaborasi terkait pengentasan stunting, begitupun juga Baznas dan seluruh pihak terkait diharapkan fokus terhadap program stunting, karena ini adalah isu nasional dan ditargetkan secara nasional angka stunting maksimal 14%,” turutnya.

Berdasarkan data, lanjut Sekda, Kabupaten Tubaba lebih baik dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Utara, Pesisir Barat terkait 8 aksi konvergensi stunting.

Dalam Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Provinsi Lampung tahun 2022 yang dilaksanakan pada bulan Mei 2023 lalu, Kabupaten Tubaba telah meraih prestasi di Tingkat Madya bersama 10 Kabupaten yang lain, dimana madya adalah prestasi tertinggi dalam pencapaian percepatan Penurunan Stunting. Dan meraih peringkat 1 dalam Inovasi terhadap Percepatan Penurunan Stunting.

“Saya mengucapan terima kasih kepada seluruh OPD dan camat karena telah menjalankan program-program unggulan dan inovasi-inovasi dengan baik sehingga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat terkait dengan pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrim di wilayah Kabupaten Tubaba.

“Saya minta kegiatan Progam Keluarga Nenemo Mandiri pangan dan Kandang, Kolam, Kebun (K3) digabung dan berfokus di 17 tiyuh yang beresiko stunting.

Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus memiliki basis data by name by address untuk setiap kelompok sasaran yang akurat, valid dan mutakhir terbarukan dengan secara periodik melalui kegiatan pemutakhiran, verifikasi dan validasi data yang sudah dikumpulkan dari Pendataan Keluarga 2022,” pungkasnya. (Joly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *