RSUDAM Diharapkan Jadi Pengampu Pelayanan Ginjal se-Lampung
Bandarlampung, hariansatelit.com
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) berharap Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) menjadi pusat atau pengampu pelayanan ginjal se-Provinsi Lampung. Terlebih saat ini ruma sakit plat merah itu sudah memiliki Instalasi uro-nefrologi.
Demikian disampaikan Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) dr. Mars Tjahyo dalam dialog bersama Komisi V DPRD Provinsi Lampung di PilarTV Entertainment, Rabu (15/11).
dr. Mars Tjahyo menjelaskan bahwa Uro-Nefrologi merupakan gabungan dari ilmu Urologi dan Nefrologi. “Urologi adalah ilmu ginjal dan saluran kemih, sedangkan Nefrologi adalah tentang penyakit dalam terkait ginjal,” jelasnya.
Dan secara nasional, kata dia, pelayanan Ginjal ini menjadi salah satu pelayanan dengan biaya terbesar selain pelayana jantung dan stroke. “Dalam setahun saja membutuhkan anggaran sebesar Rp1,3 triliun untuk pelayanan ginjal saja,” kata dia.
Harapannya, lanjut dia, dengan adanya instalasi Uro-Nefrologi yang sudah dimiliki RSUDAM ini dapat mengampu seluruh pelayanan ginjal di Provinsi Lampung sampai dengan pelayanan transplantasi ginjal ya g masih dalam proses persiapan.
“Karena pelayana ginjal ini mahal sekali. Apalagi misal kita cuci darah dan sekali cuci darah satu juta, itu kalau setahun bisa capai 100 juta lebih. Gimana kalau 10 tahun. Apalagi, Abdoel Moeloek dalam sebulan bisa menerima 1600 sampai 1800 pasien cuci darah. Itu baru Abdoel Moeloek saja, belum rumah sakit lain dan klinik lainnya,” terangnya.
Maka dari itu, dirinya sangat mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada Komisi V DPRD Provinsi Lampung selaku mitra kerja atas dukungannya terhadap RSUDAM, sehingga RSUDAM saat ini jad lebih baik.
“Dan saat ini kita terus meningkatkan SDM kita, karena d kementrian ada namanya program unggulan. Dan kita wajib menjalankan 9 program unggulan pelayanan, diantaranya seperti pelayanan jantung. Kanker, stroke, ginjal. Dengan program unggulan ini, jika ada pasien jantung , stroke atau ginjal tidak perlu keluar lagi dari Lampung . Cukul ke Abdoel Moeloek saja,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan mengakui bahwa pelayanan RSUDAM saat ini sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
“Tidak hanya sarana dan prasarana (sarpras), melainkan SDM serta pelayanannya saat ini juga sudah sangat baik,” kata dia.
Hal tersebut, kata dia, sudah dibuktikannya dengan rutin melakukan kunjungan ke RSUDAM. “Jadi kami di Komisi V dan saya sendiri sering turun langsung ke Abdoel Moeloek, dan kami melihat langsung bagaimana pelayanan mereka, dan menurut saya sudah baik sekali,” kata dia.
Hanya saja, kata dia, saat ini bagaimana mengedukasi kepada masyarakat. Karena, sampai saat ini masih ada stigma di masyarakat bahwa pelayanan RSUDAM masih kurang baik.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lampung, jika menemukan pelayanan RSUDAM yang kurang baik maka segera mengadukan yang disertai bukti berupa foto atau video. Karena, kata dia, itu bisa menjadi evaluasi bersama untuk pelayanan RSUDAM lebih baik lagi.
“Tapi sampai saat ini tidak ada bukti-bukti video begitu. Karena banyak masyarakat yang mengadu tapi tidak ada bukti. Ini yang sulit bagi kita. Makanya jika ada pelayanan kurang baik, video kan dan kirim kan ke kita untuk evaluasi kita bersama,” tukasnya.
Senada juga disampaikan koleganya di Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo. Politisi Partai Demokrat ini mengaku sudah baiknya pelayanan RSUDAM. Meskipun, dirinya di awal menjabat anggota DPRD Lampung terus mengkritisi pelayanan RSUDAM yang kurang baik.
Hal itu, kata dia, berawal dari munculnya pemberitaan terkait adanya pasien yang meninggal di Selasar RSUDAM dan menjadi Viral di media.
“Tapi setelah saya pelajari dan sering berdiskusi dengan pegawai dan pimpinan RSUDAM, saya jadi mengerut bagaimana pelayanan di rumah sakit ini. Dan saat ini saya pribadi menilai pelayanan RSUDAM sudah sangat baik,” kata dia. (Herwan)