Sabtu, Juli 27, 2024
Lampung Tengah

DPRD Akan Evaluasi Sistem PPDB dan Panggil Disdikbud Lampung Tengah

Lampung Tengah, hariansatelit.com
Lampung Tengah – Komisi IV DPRD Lampung Tengah akan evaluasi menyeluruh tentang sistem PPDB di Lampung Tengah.

Anggota Komisi IV DPRD Lampung Tengah Muhammaf Ghofur mengatakan, dirinya akan memastikan faktor penyebab SDN 1 Komering Putih hanya mendapat 3 murid dari PPDB 2023/2024.

Menurutnya, dengan kejadian ini, DPRD akan mengevaluasi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah.

“Hal ini harus kita evaluasi total, faktor penyebabnya akan kita cari tahu,” katanya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (31/7/2023).

Menurut Ghofur, perhatiannya terpusat pada sistem zonasinya. Selanjutnya akan dipastikan jumlah murid tingkat SD yang berada di area SDN 1 Komering Putih.”Kita akan panggil Disdikbud untuk minta data rinci di wilayah tersebut,” katanya.

Sejauh ini, Muhammad Ghofur belum bisa berbicara banyak karena evaluasi belum dilaksanakan. Namun, dirinya akan mengumpulkan informasi terkait masalah tersebut, sekaligus memanggil pihak terkait.

“Kita panggil kepala sekolah dan dinas untuk duduk bersama mencari penyebab kenapa di SD itu hanya 3 orang,” ujar Ghofur.

Dirinya mengatakan, dengan kondisi seperti itu, Ghofur menilai proses KBM akan tidak maksimal. Ghofur pun menyayangkan hal seperti itu bisa terjadi di Lampung Tengah.”Saat mendapat kabar itu, saya miris melihatnya, seharusnya sekolah itu menerima banyak murid,” katanya.

Menyikapi informasi sistem PPDB yang tidak efektif di SDN 1 Komering Putih, Lampung Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat ditemui.
Sejak berita PPDB di SDN 1 Komering Putih cuma ada 3 siswa diunggah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah Syarif Kusen tidak ada di kantor.

Bahkan, saat Tribunlampung.co.id mencoba menghubungi via telepon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah Syarif Kusen menonaktifkan ponsel hingga tidak bisa dihubungi. Kondisi miris dialami sebuah sekolah di Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.

Sekolah bernama SDN 1 Komering Putih itu hanya memiliki tiga siswa baru pada tahun ajaran 2023/2024. Dua siswa laki-laki dan satu siswa perempuan itu terjaring dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online.

Lusi Yulianita, Kepala SDN 1 Komering Putih, membenarkan sekolahnya hanya menerima tiga siswa baru pada tahun ajaran ini. Padahal, kata dia, pihak sekolah sudah sosialisasikan PPDB ke masyarakat sekitar.

Bahkan, sejak tiga tahun lalu sekolah sudah melakukan sosialisasi melalui aparat kampung setempat. “Kita (sekolah) sudah sosialisasi bersama kepala kampung, lurah, hingga camat,” katanya Senin (31/7/2023).

Namun, cara tersebut tidak membuahkan hasil. Para guru hanya bisa tertegun ketika mengetahui sekolahnya hanya mendapatkan tiga siswa baru pada tahun ajaran ini.

Mereka pun kaget bercampur sedih atas kondisi tersebut. Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Komering Putih tetap berjalan normal, meskipun hanya dengan tiga siswa.

PPDB di SDN 1 Komering Putih tidak mencapai target jumlah siswa masuk. Hal itulah yang menyebabkan sedikitnya siswa yang mendaftar di SDN 1 Komering Putih.“Hal itu dibuktikan jumlah murid yang diterima di SDN 1 Komering Putih yang hanya 3 orang,” kata Kepala SDN 1 Komering Putih Lusi Yulianita, Senin (31/7/2023).

“Zonasi tidak berjalan di sini (SDN 1 Komering Putih),” ungkapnya. Padahal seharusnya wilayah zonasi SDN 1 ada di Dusun I, II, VI dan VII Komering Putih. Sedangkan SDN 2 Komering Putih wilayah zonasinya di Dusun VIII, IX, X. Lalu SDN 3 Komering Putih zonasinya di Dusun III dan IV.

“Tapi penerapan zonasi yang telah disosialisasikan tidak efektif, dan bisa dilihat sendiri,” katanya.
Lusi menjelaskan, saat ini total siswa dari kelas I sampai kelas VI di SDN 1 Komering Putih sebanyak 41 orang. “Murid paling sedikit saat ini adalah kelas I, hanya 3 orang saja,” katanya.

SDN 1 Komering Putih, Gunung Sugih Lampung Tengah tidak tahu mengapa hanya mendapat tiga siswa baru pada tahun ajaran 2023/2024. Banyak siswa yang lebih memilih bersekolah di SDN 2 Komering Putih.

Lusi Yulianita, Kepala SDN 1 Komering Putih, mengatakan, penerapan PPDB online membuat calon siswa mendaftar tanpa harus datang ke sekolah. Proses pendaftarannya di luar pengawasan pihak sekolah.

Ia menyebut, sekolah lain lebih banyak mendapat siswa ketimbang SDN 1 Komering Putih. “Rata-rata murid di sini banyak yang masuk SDN 2 Komering Putih,” kata Lusi kepada Tribunlampung.co.id, Senin (31/7/2023).

Bahkan, kata dia, SDN 2 Komering Putih mendapat puluhan siswa yang terbagi menjadi dua kelas atau rombongan belajar (rombel). Menurut Lusi, beberapa orangtua siswa mengaku lebih memilih SDN 2 ketimbang SDN 1.

Ada dugaan, lokasi sekolah yang berada di pinggir jalan raya menjadi penyebab masyarakat menghindari SDN 1. “Beberapa masyarakat cerita ke saya, banyak yang takut sekolah di sini karena SDN 1 Komering Putih lokasinya di pinggir jalan,” ucap Lusi.

Bahkan, ada orangtua yang menyekolahkan anaknya ke luar zona, meskipun masih di Kecamatan Gunung Sugih. “Kalau dari segi zonasi, sekolah ini lebih dekat. Tapi orangtua malah menyekolahkan anaknya di SD yang lebih jauh,” tambahnya.

Kondisi miris dialami sebuah sekolah di Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah. Sekolah bernama SDN 1 Komering Putih itu hanya memiliki tiga siswa baru pada tahun ajaran 2023/2024.

Dua siswa laki-laki dan satu siswa perempuan itu terjaring dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Lusi Yulianita, kepala SDN 1 Komering Putih, membenarkan sekolahnya hanya menerima tiga siswa baru pada tahun ajaran ini.

Padahal, kata dia, pihak sekolah sudah menyosialisasikan PPDB ke masyarakat sekitar. Bahkan, sejak tiga tahun lalu sekolah sudah melakukan sosialisasi melalui aparat kampung setempat.

“Kita (sekolah) sudah sosialisasi bersama kepala kampung, lurah, hingga camat,” katanya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (31/7/2023).

Namun, cara tersebut tidak membuahkan hasil. Para guru hanya bisa tertegun ketika mengetahui sekolahnya hanya mendapatkan tiga siswa baru pada tahun ajaran ini. Mereka pun kaget bercampur sedih atas kondisi tersebut.

Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Komering Putih tetap berjalan normal, meskipun hanya dengan tiga siswa. (Lastri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *