UPTD Puskeswan Jati Agung Berikan Vaksin LSD Gratis
Jati Agung, hariansatelit.com
UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) memberikan vaksin untuk penyakit “Lumpy Skin Disease” (LSD) yang menyerang hewan ternak sapi secara gratis.
“Sampai Senin (3/7/2023) peternak sapi Jati Agung belum ada yang melapor ternak sapinya terjangkit penyakit LSD. Namun, sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran LSD, kami akan memberikan vaksin secara gratis kepada pemilik ternak,” kata Kepala UPTD Puskeswan Kecamatan Jati Agung, Sujatmiko, SE, di kantornya Senin (3/7/2023).
Jatmiko menjelaskan beberapa hari yang lalu menjelang hari raya Idul Adha 1444 H, pihaknya menerima 100 dosis vaksin. Itu semua digunakan untuk mengantisipasi hewan kurban.
Kemudian, beberapa yang lalu pihaknya kembali menerima 1000 dosis vaksin. Itu baru akan digulirkan kepada masyarakat yang mempunyai ternak sapi pada Rabu (5/7/2023) besok yang diberikan secara gratis.
“Jadi kalau ada warga yang mengatakan vaksin sapi dipungut biaya itu tidak benar. Sementara itu, Suyatno, warga Desa Margodadi menyebutkan pengobatan kewan sapi yang terjangkit penyakit LSD sebesar Rp150 ribu pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Komoditas Sayuran dan Tanaman Obat Strategis di Desa Margo Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Rabu (28/06/2023) itu benar. Karena itu pengobatan, bukan vaksin. Saya tegaskan sekali lagi, kalau vaksin diberikan gratis, tapi kalau pengobatan dipungut biaya, karena obatnya membeli,” tegas Jatmiko.
Jatmiko menganalogikan apabila petugas kesehatan mengobati pasien, pasti akan dipungut biaya, akan tetapi petugas kesehatan yang memberikan vaksin, dapat dipastikan tidak memugut biaya alias gratis.
Lebih jauh dia menerangkan, penyebaran kasus LSD memang tengah menjadi focus penanganan. Salah satu upaya penanganan yang dilakukan dengan memberikan vaksin gratis pada setiap ternak yang terjangkit penyakit LSD.
“Kami fasilitasi vaksin gratis untuk tiap ternak yang sakit LSD. Dan stoknya sudah ada di pusat kesehatan hewan (puskeswan) Jati Agung,” katanya.
Jatmiko menjelaskan vaksin diberikan kepada ternak sapi yang kondisinya sehat setelah dokter atau mantri hewan melakukan pemeriksaan. “Vaksin akan diberikan untuk sapi yang sehat, baik yang benar-benar sehat ataupun sudah sembuh dari penyakit LSD,” kata dia.
Menurut dia, penyakit LSD pada sapi ditandai dengan bentol-bentol pada kulit dan sering disertai kebengkakan pada kaki dan gelambir. Penyakit ini perlu diantisipasi karena penanganannya akan lebih mudah.
Lebih lanjut Jatmiko menambahkan jika vaksin diberikan ke sapi yang terjangkit penyakit akan membuat lemah dan hasilnya tidak efektif. Dia berpesan agar pemilik sapi selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar kandang sapi. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit karena penularannya lewat lalat dan nyamuk.
“Tanaman yang tinggi atau rumput yang sekiranya dapat menjadi sarang nyamuk sebaiknya dibersihkan. Juga bisa menggunakan obat nyamuk atau kalau bahasa sini kan diasapi (bediang) juga,” ucapnya. (Mar)