Qomaru Zaman Isi Tausiyah PD Muhammadiyah Kota Metro
Metro, hariansatelit.com
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman mengisi tausiyah pada kegiatan kajian Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro yang bertemakan “Spirit Kemerdekaan Dalam Persyarikatan Muhammadiyah”.
Dalam tausiyahnya, Qomaru menjelaskan bahwa kemerdekaan sejati adalah merdeka dari segala bentuk penjajahan, baik fisik maupun mental.Dirinya juga mengajak para anggota Muhammadiyah untuk meneruskan perjuangan para pendahulu dengan mengisi kemerdekaan ini dengan amal saleh dan pengabdian kepada bangsa.
“Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan. Sebagai umat Muhammadiyah, kita memiliki tanggung jawab moral untuk meneruskan perjuangan mereka.
Spirit kemerdekaan harus terus kita kobarkan dalam setiap langkah hidup kita. Mari kita jadikan kemerdekaan sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas iman, dan mengabdi kepada masyarakat,” paparnya di Aula PD Muhammadiyah setempat, Minggu (11/08/2024).
Dirinya juga mengimbau para anggota PD Muhammadiyah untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam dan semangat persatuan.
“Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Muhammadiyah dituntut untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam memberikan solusi. Dengan memegang teguh nilai-nilai Islam dan semangat persatuan, mari kita hadapi masa depan dengan optimisme dan penuh keyakinan. Bersama-sama kita akan mampu membangun peradaban yang lebih baik,” ajaknya.
Qomaru juga memaparkan tantangan kompleks yang dihadapi bangsa Indonesia di era saat ini, salah satunya adalah radikalisme yaitu munculnya paham radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa sehingga permasalahan itu dapat diatasi dengan beberapa upaya.
“Tantangan dalam menghadapi radikalisme sangat kompleks dan dinamis. Namun, dengan semangat persatuan dan kerjasama, Muhammadiyah yakin mampu mengatasi tantangan tersebut dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keutuhan NKRI,” kata Qomaru.
Qomaru menjabarkan, bahwa beberapa diantaranya untuk menghadapi permasalahan tersebut diantaranya adalah penguatan pendidikan agama kepada generasi penerus di sekolah, melakukan dakwah secara aktif untuk menjelaskan ajaran Islam yang benar dan menjauhkan masyarakat dari paham radikal, menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mencegah radikalisme dan pemanfaatan teknologi dengan menyebarkan pesan-pesan moderasi dan melawan narasi radikal di media sosial,” tutupnya. (Hendi)