Sekdapro Lampung Hadir Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Asal Lampung Timur
Jakarta,hariansatelit.com
Berkat perjuangan Gubernur Arinal Djunaidi, tepat di hari Pahlawan ke – 78 tahun ini, KH Ahmad Hanafiah, pejuang asal Lampung resmi mendapat gelar pahlawan nasional.
Usulan yang dilayangkan Gubernur Arinal Djunaidi disetujui Presiden Joko Widodo. Sehingga, tahun ini, satu dari enam tokoh yang dianugerahi pahlawan nasional berasal dari Lampung.
Penganugerahan KH Ahmad Hanafiah sebagai pahlawan nasional itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor: 115/TK/Tahun 2023 tanggal 6 November 2023.
Penyematan gelar dilakukan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, kepada Ahli Waris Hanafi tohir, pada upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional, yang berlangsung di Istana Negara, Jumat (10/11/2023).
Pada penyematan penghargaan itu, ahli waris yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Lampung Timur itu, turut didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Fahrizal Darminto, MA, Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo, Rektor UIN Raden Intan Prof. H. Wan Jamaluddin Z M.Ag, Ph.D, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Drs. Aswarodi M.Si.
Perlu diketahui, sejak tahun 1987, Lampung hanya memiliki satu pahlawan nasional, yaitu Radin Inten II.
Selama 36 tahun tidak ada satu pun tokoh Lampung yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Kebuntuan itu berhasil dipecahkan Gubernur Arinal Djunaidi, yang mengusulkan KH Ahmad Hanafiah untuk mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional 2023.
Berikut Riwayat singkat Pahlawan Nasional Asal Lampung KH Ahmad Hanafiah :
Beliau berasal dari Lampung Timur (Lamtim), berperan besar dalam mempetahankan Republik Indonesia pada masa penjajahan.
Bahkan, KH Ahmad Hanafiah mendirikan organisasi pejuang bernama Laskar Hizbullah sebagai medium pendidikan paramiliter bagi pemuda santri.
Dia juga memiliki sejumlah pengalaman, diantaranya pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi anggota Chou Sangi Kai di Karesidenan Lampung pada tahun 1945-1946.
Selain itu, dia juga menjadi ketua Partai Masyumi, pimpinan Hizbullah Kewedana Sukadana dan anggota DPR Karesidenan Lampung pada tahun 1946-1947.
Puncaknya, KH Ahmad Hanafiah ikut melawan Agresi Belanda menjelang malam 17 Agustu 1947 di Front Kamerung, Baturaja, Sumatera Selatan. Dia pun gugur saat itu.(Herwan)