Jumat, November 28, 2025
Lampung Selatan

SMP Batanghari Sembilan Jati Agung Diduga Markup Jumlah Murid

Jati Agung, hariansatelit.com

SMP Swasta Batanghari Sembilan di Desa Sinar Rejeki, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan diduga markup jumlah murid.

Pada Rabu (26/11/2025) sekira pukul 10.00 WIB di halaman sekolahan terdapat 7 orang siswa; lima diantaranya kelas 9 dan 2 siswa lainnya kelas 8. Salah seorang siswa kelas 9 mengatakan satu kelas sebanyak 10 orang siswa. “Satu kelas 9 hanya 10 orang,” kata salah seorang siswa yang diamini siswa lainnya.

Sementara siswa kelas 8 mengaku satu kelas ada 5 orang siswa. Ketika ditanya temanmu satu kelas ada berapa orang, dia, menjawab ada 5 pak,” ucap dia.

Namun anehnya, salah seorang dewan guru mengatakan siswa SMP Swasta Batanghari Sembilan sebanyak 60 orang, dengan rincian kelas 7 sebanyak 20 siswa, kelas 8 sebanyak 20 siswa dan kelas 9 sebanyak 20 siswa.

Keterangan dewan guru yang mengaku tinggal di Desa Sumberjaya itu dibantah oleh Wakil Kepala Sekolah Ira. Dia menyatakan dengan tegas jumlah murid seluruhnya sebanyak 38 orang. Namun sayangnya Ira tidak mau merinci lebih lanjut.

Ira terkesan tidak mau melayani pertanyaan wartawan. Dia terlihat mondar mandir keluar masuk ruangan dan ke halaman sekolah. Padahal di halaman sekolah sudah ada dua orang dewan guru lainnya. “Saya sibuk,” dengan nada lantang sambil mengawasi tiga siswa yang sedang mengecat papan nama sekolah yang diawasi tiga orang dewan guru.

Ira juga melarang wartawan mengambil gambar. “Kenapa difoto-foto,” tegasnya. Namun ketika ditanya Ibu Ira diwancarai malah mondar mandir ga karuan, tidak menghargai wartawan, Ira pun terdiam.

Siswa lainnya menjelaskan seragam di SMP Swasta Batanghari Sembilan di Desa Sinar Rejeki, dari hari Senin hingga Kamis memakai seragam biru pitih, kemudian hari Jumat pramuka.

Namun anehnya, 7 siswa yang saat itu berada di sekolahan tidak ada satupun yang memakai baju seragam biru pitih, bahkan tiada ada yang memakai sepatu.

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Swasta Batanghari Sembilan di Desa Sinar Rejeki, terganggu lantaran gedung sekolah yang biasa mereka untuk mengenyem pendidikan bakal digunakan untuk dapur memasak Program Makan Bergizi Gratis (MBG), satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Jadi, untuk proses KBM dialihkan ke gedung eks SMA Batanghari Sembilan yang lokasinya bersebelahan.

Di gedung eks SMA Batanghari Sembilan, ruangan kelasnyapun terlihat acak-acakan tidak tertata dengan rapih. Satu ruang kelas dibagi menjadi dua ruang.

Sementara itu, Kepala SMP Batanghari Sembilan Tri Lestari ketika hendak dikofirmasi tidak ada ditempat. “Ibu kepala sekolah Tri Lestari sedang ke Kalianda,” kata Ira dan dewan guru lainnya. (Mar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *