115 Rumah Terkena Gelombang Tinggi dan 1 Hilang Disapu Ombak
Tanggamus, hariansatelit.com
Sebanyak 115 rumah warga di Tanggamus terkena gelombang tinggi dan banjir dengan satu rumah di antaranya hilang tersapu ombak.
Hal tersebut lantaran cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan banjir rob menerjang wilayah pesisir Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat (7/11/2025) malam.
Fenomena gelombang tinggi di Tanggamus terjadi di dua wilayah paling parah, yakni Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Pematang Sawa. Air laut yang meluap bahkan mencapai lapangan Dermaga 2 Kota Agung, sehingga membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Di Desa Kapuran, satu rumah dilaporkan hilang terbawa ombak, empat rumah mengalami rusak berat, dan 13 rumah rusak ringan. Sebagian besar kerusakan terjadi di bagian belakang rumah yang langsung menghadap ke garis pantai.
Tidak hanya itu, banjir rob di Tanggamus juga merendam sekitar 30 rumah warga dan kantor desa di Desa Way Nipah. Gelombang tinggi menghancurkan satu unit perahu fiber milik nelayan dan membuat beberapa perahu lainnya terbalik serta mengalami kerusakan ringan.
Menanggapi kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Tanggamus bersama unsur terkait segera meninjau lokasi terdampak untuk melakukan langkah tanggap darurat, termasuk asesmen terhadap kerusakan dan kebutuhan dasar warga.
Berdasarkan data BPBD, tercatat 115 rumah terdampak gelombang tinggi dan banjir rob dengan rincian enam rumah rusak berat dan 13 rusak ringan. Sebanyak 64 jiwa sempat mengungsi, tetapi telah kembali ke rumah masing-masing setelah air surut pada Sabtu (8/11/2025) siang.
Meski beberapa rumah mengalami kerusakan parah, BPBD Tanggamus memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Kabid Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid menjelaskan, pihaknya masih melakukan pendataan lanjutan dan terus mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang pasang susulan.
“Harapan kami, warga pesisir tetap waspada karena potensi gelombang tinggi masih bisa terjadi hingga 12 November 2025,” ujar Hendarman saat dikonfirmasi, Sabtu (8/11/2025).
Hendarman menambahkan, fenomena gelombang tinggi di perairan barat Lampung sudah diprediksi oleh BMKG sejak awal November 2025. Kejadian ini terjadi akibat pasang maksimum bulan purnama yang bertepatan dengan tekanan udara rendah serta angin kencang dari arah barat daya. Kondisi topografi pesisir yang rendah dan kerusakan tanggul penahan ombak turut memperparah genangan di sejumlah titik.
BPBD Tanggamus pun mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk terus waspada terhadap gelombang tinggi dan banjir rob yang berpotensi masih akan terjadi hingga 12 November 2025 mendatang. (Tans)
