Jumat, November 22, 2024
Lampung Selatan

Kemenkes Belajar Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS di Lamsel

Lampung Selatan, hariansatelit.com

Ketua tim rombongan Tim Field Oversight Visit (FOV), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Technical Working Group (TWG) Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) dan Country Coordinating Mechanism (CCM) Republik Indonesia, Apt. Riswandy Wasir, menyampaikan kunjungan ke Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel ) untuk mereview pelaksanaan program pemberantasan penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria di Kabupaten Lampung Selatan.

“Pelaksanaan program pemberantasan penyakit di Lampung Selatan ini telah mendapat capaian tinggi, padahal lokus fiskalnya termasuk rendah. Sehingga, kami tertarik untuk belajar, bagaimana strategi pemerintah daerah dalam mendapatkan capaian tinggi ini,” ujar Riswandy Wasir, Rabu (9 Oktober 2024).

Kedatangan rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Kabupaten Lampung Selatan, Anton Carmana, di Aula Kantor Dinas Kesehatan setempat.

Sementara, Anton Carmana, menyampaikan, jika sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan telah berupaya menangani masalah kesehatan masyarakat dengan menentukan intervensi berdasarkan prioritas masalah kesehatan masyarakatnya.

Lebih lanjut anton menjelaskan, jika dalam proses ini, tentu kerja sama lintas sektoral serta dukungan dari pemangku kepentingan sangatlah dibutuhkan.

Faktanya, sinergi itu telah berhasil membuktikan, jika pada tahun 2023 kasus HIV/AIDS terdapat 120 kasus dan berhasil turun pada tahun 2024 di angka 85 kasus. Selanjutnya kasus Tuberkulosis pada tahun 2023 terdapat 2.138 kasus, dan di tahun 2024 berhasil turun pada angka 1.686 kasus.

“Sedangkan untuk Malaria, hingga September 2024, Kabupaten Lampung Selatan tidak mencatat adanya kasus baru, alias 0%,” sambung Anton.

Anton Carmana juga turut mengapresiasi bentuk kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan elemen terkait lainnya dalam memperkuat aksi pencegahan dan pengendalian kasus penyakit tersebut.

“Kami yakin dan optimis, dengan memperkuat kapasitas sumber daya daerah, terutama dalam perencanaan dan implementasi pembangunan kesehatan, kita dapat mencapai eliminasi HIV, TB, dan Malaria sesuai target nasional 2030,” kata Anton. (Siahaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *