Dosen UML Terapkan Teknologi Feeder Tingkatkan Produksi UMKM Batik Tulis
Bandar Lampung, hariansatelit.com
Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) telah melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui hibah PKM tahun 2024.
Program ini berfokus pada penerapan teknologi feeder untuk pewarna kain dan pengembangan strategi pemasaran bagi UMKM Batik Tulis Assyafa di Lampung.
Pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung selama 6 (enam) bulan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengusung judul “Penerapan Teknologi Feeder untuk Pewarna Kain dan Strategi Pemasaran UMKM Batik Tulis Assyafa dengan Pewarna Alami Kulit Jengkol di Lampung”. Tim dosen UML berhasil mengintegrasikan teknologi modern dengan kearifan lokal dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM Batik Tulis Assyafa.
Warsiyah, M.E.Sy., selaku Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat mengatakan bahwa, “Teknologi feeder yang kami terapkan memungkinkan proses pewarnaan kain batik menjadi lebih efisien dan konsisten. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas produksi batik tulis.”
Tim PKM telah menyerahkan kepada mitra berupa 1 (satu) unit alat feeder waterglass pelorot malam, pada tanggal 6 September 2024.
Selain penerapan teknologi, Tim PKM membantu UMKM Batik Tulis Assyafa dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
“Kami menggabungkan pendekatan tradisional dan digital untuk memperluas jangkauan pasar produk batik tulis Assyafa,” tambah Immawati Asniar, anggota tim yang fokus pada aspek pemasaran.
Sulastri, pemilik UMKM Batik Tulis Assyafa, menyampaikan apresiasi atas bantuan tim UML. Teknologi dan strategi baru ini telah membantu kami meningkatkan produksi dan memperluas pasar. Kami optimis dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Inovasi lain yang diperkenalkan adalah penggunaan pewarna alami dari kulit jengkol, yang merupakan bahan baku lokal dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga memberikan keunikan pada produk batik Assyafa.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian budaya tradisional Indonesia. (*)