Kamis, November 21, 2024
Nasional

Rakor Pengendalian Inflasi, Kemendagri Tekankan Kewaspadaan Kenaikan Harga Komoditas

 

Bandar Lampung,hariansatelit.com

Pemerintah Provinsi Lampung diwakili oleh Inspektur Provinsi Lampung, Fredy, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (19/08/2024).

Dalam paparannya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyampaikan bahwa Secara historis dari tahun 2020-2023, pada bulan Agustus dominan mengalami deflasi, kecuali pada bulan Agustus 2021.

“Deflasi terdalam terjadi di Agustus 2022 yaitu sebesar 0,21%. Kelompok pengeluaran yang dominan memberikan andil pada deflasi Agustus adalah Kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” jelasnya.

Pudji Ismartini juga menjelaskan bahwa secara historis dari tahun 2020-2023, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dominan mengalami deflasi pada bulan Agustus.

Deflasi terdalam terjadi di Agustus 2022 yaitu sebesar 1,80% dengan andil sebesar 0,48%. Komoditas bawang merah memberikan andil deflasi terbesar pada saat itu sebesar 0,15%.

“Komoditas yang paling sering memberikan andil deflasi pada bulan Agustus adalah bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, den cabe rawit,” jelasnya.

Komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan cabai merah dominan mengalami deflasi pada bulan Agustus tahun 2021- 2023. Inflasi komoditas bawang merah menunjukkan penurunan sejak Mei 2024. Sedangkan inflasi komoditas daging ayam ras menunjukkan penurunan sejak April 2024. Sementara itu, inflasi cabai merah menunjukkan penurunan sejak Juni 2024.

Meski selama empat tahun kebelakang, historis Agustus selalu mengalami deflasi, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa ada beberapa komoditas yang menyumbang andil inflasi.

“Komoditas sigaret kretek mesin selalu menjadi penyumbang andil inflasi pada bulan Agustus 2020-2023. Sigaret kretek tangan menyumbang andil inflasi pada Agustus 2023. Selain itu, komoditas beras menyumbang andil inflasi Agustus pada dua tahun terakhir. Pada Juli 2024, ketiga komoditas rersebut juga menyumbang andil inflasi,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pudji Ismartini juga menyampaikan bahwa Indeks Perkembangan Harga M3 Agustus 2024 Berdasarkan data SP2KP-pencatatan s.d. 16 Agustus 2024 mengalami penurunan di sejumlah kabupaten/kota.

“Secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH sd. M3 Agustus 2024 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami kenakan IPH. Begitu juga jumlah kab/kota yang mengalami kenalkan IPH turun dari minggu sebelumnya,” ucapnya.

Menanggapi penjelasan tersebut, Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir menjelaskan bahwa meskipun terjadi kecenderungan deflasi di bulan Agustus dalam beberapa tahun terakhir, namun masih diperlukan kewaspadaan dalam beberapa komoditas yang perlahan mengalami kenaikan.

“Memang kecenderungan kita di bulan Agustus ini deflasi, namun kita tetap mewaspadai beberapa komoditas yang dari waktu ke waktu merambat naik sedikit. Walaupun harganya secara umum masih normal, seperti cabai tadi, kemudian juga berkaitan dengan beras, beras juga masih 118 kabupaten/kota yang merambat naik dan itu masih atau diatas harga eceran tertinggi, begitu juga dengan minyak goreng, minyak goreng ini masih diatas 100 kota/kabupaten yang harganya diluar daripada harga eceran tertinggi,” tegasnya.(Herwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *