Walikota Wahdi jadi Narasumber Sarasehan Penanganan Kesejahteraan Sosial
Metro, hariansatelit.com
Wali Kota Metro menjadi Keynote Speaker pada Sarasehan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dengan tema “Satukan Langkah dalam Penanganan Isu-Isu Krusial Kesejahteraan Sosial di Kota Metro” yang digelar di Gedung Sessat Agung Bumi Sai Wawai pada Selasa (13/08/2024).
Sementara itu, Wali Kota Metro Wahdi menjelaskan bahwa negara telah menjamin kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Isu-isu strategis dalam kesejahteraan sosial yang dijamin oleh negara yaitu anak terlantar, penyandang disabilitas, anak berkebutuhan khusus, kebencanaan, dan lanjut usia terlantar, “ ungkapnya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Metro menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang terlihat dari berbagai program dan upaya yang telah membuahkan hasil positif.
“Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Metro menunjukkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan dari 8,93% pada 2021 menjadi 6,7% pada 2024,” ujarnya.
Penurunan juga terjadi pada Angka pengangguran yang sebelum berada di angka 5,40% pada 2020 menjadi 3,60% pada 2023 menunjukkan adanya perbaikan dalam pasar tenaga kerja dan meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat.
“Untuk mencapai hal tersebut Pemerintah Kota Metro berkolaborasi dengan berbagai instansi, seperti PSM, TKSK, dan pendamping PKH, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, “kata Wahdi.
Kolaborasi tersebut meliputi penyusunan data, pendampingan, dan program-program tepat sasaran yang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menangani isu kemiskinan dan pengangguran di Kota Metro.
“Dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas program kesejahteraan sosial, Kota Metro memanfaatkan teknologi informasi. Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) dan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) yang menjadi contoh nyata implementasi teknologi dalam program-program sosial, “ imbuhnya.
Pada Bidang Kesehatan di RSUD Jendral A. Yani Metro berhasil kembali menorehkan prestasi dengan meraih akreditasi paripurna atau setara dengan bintang 5 untuk yang kedua kalinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Metro, Sri Amanto, melaporkan bahwa kegiatan Sarasehan bertujuan untuk memperoleh saran dan masukan demi penyelenggaraan kegiatan sosial yang lebih baik di Kota Metro.
“Sarasehan tersebut memiliki tiga tujuan utama, yaitu mengintegrasikan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) melalui forum RT dan RW di seluruh Kota Metro, memperkuat verifikasi data PPKS, dan memperoleh komitmen bersama dari para pemangku kepentingan untuk mendapatkan data yang valid dan layak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ucapnya.
Di Kota Metro, berdasarkan data Dinas Sosial terdapat lebih dari 7000 penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). “Penerima BPNT di Kota Metro ada 7.000an lebih,” bebernya.
Untuk memastikan bantuan tetap tersalurkan, Amanto juga mengerahkan relawan untuk aktif berkoordinasi dengan Bank BRI dan Kantor Pos untuk memastikan menyalurkan bantuan kepada para penerima BPNT berjalan dengan baik.
“Untuk menurunkan angka kemiskinan, Dinas Sosial Kota Metro bertanggung jawab untuk mengurangi beban pengeluaran dengan melaksanakan program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), BPNT, dan bantuan persandangan, “ungkapnya. (Hendi)