Tingkatkan Pelayanan, RS A. Yani Tambah 15 Mesin Hemodialisis
Metro, hariansatelit.com
Meningkatnya jumlah penderita gagal ginjal di Klota Metro, membuat Rumah Sakit Ahmad Yani menambah kapasitas 15 mesin hemodialisis, mesin cuci darah baru bagi pasien penderita gagal ginjal.
Tahun 2004 RS A. Yani memiliki 2 mesin Hemodialisa dan ditambah 15 mesin Hemodialisa, sehinggamenjadi 17 Mesin Hemodialisa dengan target ke depannya sebanyak 40 mesin.
Direktur RSUD Jend. A. Yani Metro, dr. Fitri Agustina, M.KM menyampaikan layanan Dialisis sudah berjalan sejak tahun 2004 diawali dengan 2 mesin Hemodialisa dan sampai hari ini jumlah mesin Hemodialisa di RSUD Jendral A.Yani mencapai 17 Mesin Hemodialisa dengan target ke depannya sebanyak 40 mesin dimana 15 mesin di lantai 1 dan 25 mesin di lantai 2.
“Sementara mesin Hemodialisa yang telah beroperasi sebanyak 15 mesin dan 2 mesin untuk backup jika ada pasien yang perlu dilakukan Cyto Hemodialis, tetapi secara bertahap nanti akan kami tingkatkan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Inovasi terdapat pada interior yang mana diberikan sentuhan klasik khas sejarah Kota Metro dengan pajangan-pajangan foto Kota Metro pada masa lampau, serta juga diberikan sentuhan religius dengan lantunan ayat suci.
Secara holistik hal ini agar psikologis pasien maupun keluarga pasien menjadi lebih tenang, sekaligus merasakan berwisata ke masa lalu dengan melihat foto-foto yang terpanjang di dinding ruangan.
dr. Fitri Agustina menyebut Instalasi Dialisis UPTD RSUD Jendral A. Yani merupakan rujukan bagi warga Metro khususnya dan Lampung pada umumnya. Sehingga peningkatan layanan dan inovasi wajib diberikan.
Di kesempatan yang sama Walikota Metro, Wahdi mengatakan Pembangunan sektor kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
“Salah satu upaya pemenuhan tersebut adalah dengan menyediakan sarana-prasarana, dan alat kesehatan baik di tingkat layanan primer maupun rujukan salah satunya rumah sakit,” ucapnya.
lebih lanjut, Wahdi berharap dengan penambahan mesin Hemodialisa ini bisa meringankan masyarakat demi membantu pasien gagal ginjal kronik sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan waktu untuk berobat keluar kota.
“Semoga dengan penambahan mesin Dialisis di RSUD Jendral A.Yani saat ini dapat mengurangi jumlah antrian pasien yang membutuhkan Dialisis dan pasien antri dapat dilayani dengan baik,” ujarnya.
Karena menurutnya RSUD A Yani merupakan RSUD Rujukan Regional II dimana pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus bisa tuntas disini tanpa pergi keluar Kota.
“Berbagai jenis ilmu, sarana, prasarana, serta peralatan kesehatan dengan teknologi kedokteran yang canggih diselenggarakan dalam rangka menciptakan pelayanan kesehatan yang bermutu. Serta fasilitas pelayanan kesehatan yang harus merata dan terjangkau,” tutupnya. (Hendi)