DPC AWPI Tanggamus Pertanyakan Dugaan Kecurangan Pemilihan Duta Genre 2024 ke Dinas PPA, Dalduk dan KB
Tanggamus, hariansatelit.com
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Tanggamus menyambangi Kantor Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (PPA, Dalduk dan KB) Kebupaten Tanggamus, Senin (24 Juni 2024).
Kunjungan DPC AWPI Tanggamus untuk menanyakan Terkait dengan dugaan kecurangan Pemilihan Duta Genre Tahun 2024.
Ketua DPC AWPI Tanggamus, Imron Tara mengatakan, kami sudah beberapa kali mencoba ayo lah laksanakan ini dengan sebaik-baiknya, kalau memang kepengen mencari Duta yang terbaik, jangan pakai pola-pola seperti orang dalam, orang dekat.
Lanjutnya, Ini anak-anak, gak ada keuntungan apapun dalam hal ini, tapi secara mental anak ini pasti jatuh, yang kira-kira menurut dia layak kemudian tau-tau yang tidak layak yang menang. Hal-hal seperti ini harus dihilangkan.
“Kemarin ada ketidakpuasan, kami mencoba komunikasan tapi tanggapannya seolah-olah ini udahlah gampang, jadi hal seperti ini kami tidak terima. “Jadi kami mempertanyakan itu, apa langkah-langkah yang diambil oleh Dinas PPA, Dalduk dan KB setelah kami sampaikan keluhan itu,” ucap Imron Tara.
Sementara Sekertaris Dinas PPA, Dalduk dan KB, dr. Merri Yosefa menjelaskan, Sebenarnya masalah ini sudah dari selesai kegiatan sudah komunikasi terus, kami sebagai pembina mereka, kami tidak akan lepas tangan begitu saja.
Kami dari awal sudah menekankan pemenang itu benar-benar karena prestasi bukan karena koneksi. Jalanilah prosedur yang sebenarnya.
“Kita sudah sampaikan kalian harus belajar menghadapi, ada salah akui kalau itu salah, tapi kalau memang tidak salah menurut versi kalian, tunjukkan buktinya kalau itu tidak salah. Ini kami sudah koordinasikan terus termasuk dengan Kadis,” jelas dr. Merri.
dr. Merri menambahkan, Pada prinsipnya itu yang kami sampaikan, kalau memang anak-anak Genre pada saat melaksanakan kegiatan ada kesalahan dan kekhilafan dari mereka, kami dari atasan OPD Pasti menyampaikan permohonan maaf, karena kami lose control, walaupun sebenarnya secara kegiatan ini memang wewenang penuhnya dari anak-anak Genre.
“Sebagai pembina pastinya kami berharap mereka bisa sportif, tapi kalau ada kesalahan dipastikan kedepan tidak akan terulang kembali. Karena kegiatan ini tidak hanya sampai di Tahun ini, Tahun depan akan ada pemilihan lagi Duta Genre. Kalau anak-anak ini tidak kita arahkan ke jalan yang seharusnya mereka laksanakan, karena mungkin pemahaman mereka juga yang masih anak-anak sekolah, anak kuliah,” ungkap dr. Merri.
Menanggapi pernyataan dr. Merri, Imron tara menambahkan, inikan sudah terlaksana dan kami berharap kedepannya tidak terjadi lagi, kalau memang ini sebuah kesalahan dan unsur kesengajaan minta maaf, akui kesalahan itu, jangan seolah-olah komplain kami ini tidak dianggap. Kalau yang kami sampaikan ini salah, ayo tunjukkan, kami punya data.
Ayo kita adu data kalau memang ada yang mengatakan ini karena tidak terima karena kalah, atau apalah, ini jelas ada jejak digitalnya, kami juga siap membawa atau melaporkan masalah ini ke Aparat Penegak Hukum (APH), nanti kan dibuka semua jejak digitalnya.
Anak-anak ini punya masa depan, ada dampaknya, jadi penyelenggara harus punya beban tanggungjawab moral, kasian mental anak-anak yang memang harusnya layak menang, tetapi tidak dimenangkan.
Sekjen AWPI Tanggamus, Mat Helmi mengatakan, mungkin kemarin-kemarin terjadi juga dugaan kecurangan seperti ini, dan kebetulan ini ketemu orang yang mengerti dan memang memantau pergerakan Voting di Instagram tersebut, jejak digitalnya jelas, waktu voting tiba-tiba diperpanjang sampai pukul 15.00 WIB, Akun Genre tidak di Privat lagi, dalam hitungan jam bisa menambah Voting like 600an dan komen tidak bertambah, tetap di angka 29, 600an akun yang menglike itu akunnya tidak ada poto dan tidak ada pengikut, sedangkan secara normal, like 600an itu bisa membutuhkan waktu 5 hari sampai 1 minggu karena akun Genre di Privat.
“Saat perpanjangan waktu voting di Instagram kenapa tidak diumumkan secara langsung saat acara, tetapi dibuat di status Genre, itu juga dibuat sudah siang, sedangkan jelas Voting berakhir Pukul 09.00 WIB”.
“Ini adalah salah satu data yang kami kumpulkan untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilihan Duta Genre Tanggamus Tahun 2024,” terang Helmi
Terpisah Kabid Dinas PPA, Dalduk dan KB, Budi M Ghozali mengatakan akan segera menjadwalkan pertemuan dengan Panitia Genre agar permasalahan cepat selesai.
“Secepatnya akan Kami panggil dan kami tidak akan mengulur-ulur waktu, agar permasalahan ini cepat selesai,” pungkas Budi. (Tim)