Dua Warga Lambar Tewas Diterkam Harimau
Lampung Barat, hariansatelit.com
Dua warga Kabupaten Lampung Barat (Lambar) ditemukan meninggal dunia diduga akibat diserang atau diterkam Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Dua warga Lampung Barat meninggal diterkam harimau itu disimpulkan polisi berdasarkan hasil pemeriksaan medis di puskesmas. Korban pertama jatuh pada hari Kamis, 8 Februari 2024. Korban kedua juga jatuh pada hari yang sama, Kamis (22 Februari 2024).
Korban pertama adalah Gunarso (47) warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Souh, Lampung Barat. Korban kedua adalah Sahri alias S (28), warga Pemangku (Dusun) Peninjauan, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatam Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat.
Kedua korban sama, ditemukan di hari tersebut, dalam keadaan meninggal dunia dengan luka mengenaskan yang mengindikasikan terkaman harimau Sumatera. Indikasi harimau yang menyerang keduanya kian kuat manakala ada warga melihat kemunculan kucing besar itu.
Kapolsek Suoh Iptu Edward Panjaitan Mewakili Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam, Kamis, 22 Februari 2024, menceritakan kronologi S ditemukan meninghal diduga diterkam si belang itu. Dikatakan, kejadian bermula Rabu, 21 Februari 2024 Pukul 17.00 WIB.
Saat itu dua kakak ipar S mencari S yang sebelumnya berpamitan ke kebun dan berangkat sekitar pukul 08.30 WIB. Namun hingga 17. 30 WIB korban tidak kunjung pulang.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM., memastikan bahwa Pemkab Lampung Barat bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam hal ini Kepolisian Resort (Polres) dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0422 Lampung Barat, jauh-jauh hari telah mengambil langkah menyikapi konflik satwa dan manusia yang terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Menurut Nukman, sejak adanya kejadian pertama di Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh dimana satu warga setempat meninggal setelah diterkam harimau, pihaknya langsung melakukan pertemuan dengan jajaran Forkopimda untuk membahas persoalan tersebut agar tidak terjadi lagi.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin, salah satunya yakni pembagian tugas, dimana Dandim 0422 Lampung Barat Letkol Rinto Wijaya melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS).
Namun, pertemuan yang dilakukan tersebut tidak menghasilkan apa-apa, hingga pada akhirnya kejadian kembali terulang, dimana warga Pekon Bumi Hantatai Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) juga meninggal akibat diterkam si raja hutan tersebut.
“Selanjutnya saya juga langsung lapor ke pak gubernur, berharap pemerintah provinsi juga bisa membantu mengatasi persoalan ini, alhamdulillah pak Gubernur langsung memerintahkan BKSDA Lampung-Bengkulu untuk turun ke Suoh,” kata Nukman. (Dbs)