Police Goes to School, Ajak Para Siswa Cegah Bullying di Lingkungan Pendidikan
Lampung Timur, hariansatelit.com
Polres Lampung Timur dan jajarannya terus menggencarkan kampanye menolak kekerasan di lingkungan pendidikan. Salah satunya seperti yang dilakukan di SDN 1 Gunung Mekar Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur (Lamtim).
Lewat kegiatan bertajuk “Police Goes to School”, Kasium, Polsek Jabung, Lampung Timur Aipda Suprastiyo, SE. mengajak para siswa untuk tidak melakukan aksi Bullying (perundungan).
“Kasus bullying dan tawuran antar pelajar sedang banyak terjadi. Oleh karena itu kami mengajak para siswa untuk saling menghormati satu sama yang lain, dengan tidak melakukan bullying,” ujar Aipda Suprastiyo, SE (Kasium) Sabtu (14/10/2023).
Kegiatan tersebut diikuti 150 siswa. Mereka antusias mengikuti penyuluhan dilaksanakan di ruang kelas sekolah.
Menurutnya, faktor kenakalan remaja dapat dipicu dari internal (individu) dan eksternal (lingkungan). Sehingga, perlu dilakukan pemahaman, baik secara pribadi maupun di lingkungan tempat mereka berada.
“Kenakalan remaja digolongkan menjadi tiga, yaitu; kenakalan biasa, kenakalan khusus, dan kenakalan yang menjurus tindakan kriminal. Untuk itu, peran orangtua di lingkungan rumah maupun guru di sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Termasuk, kami akan terus gencarkan kegiatan Police goes to school,” jelasnya.
Kasium Polsek Jabung mengingatkan kepada seluruh warga sekolah baik guru , murid maupun staf untuk menghindari prilaku Bullying yang saat ini banyak terjadi di beberapa sekolah kepada siswa yang senior jangan melakukan Bully kepada adik kelasnya.
Bukan hanya Bullying di Sekolah, Aipda Suprastiyo juga mengajak para siswa harus saling menyayangi teman dan stop bullying di sekolah, memberikan penyuluhan tentang penggunaan handphone, memberikan penyuluhan tentang Narkoba dan kenakalan remaja.
Pengawasan terhadap siswa didik oleh guru maupun staf agar senantiasa ditingkatkan. Prilaku bullying adalah tindakan pada dasarnya memiliki ancaman pidana. Tak jarang prilaku tersebut dimulai dari hal hal kecil seperti pertengkaran yang tidak terpantau oleh para guru maupun orang tua.
Dukungan terhadap siswa melalui pengembangan bakat maupun prestasi non akademik menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan guru maupun orang tua dalam mencegah perilaku perundungan.
Kegiatan- kegiatan positif seperti extra kurikuler maupun Olimpiade akan mendorong anak untuk terus berfikir positif, sehingga mengurangi potensi perilaku bullying maupun kekerasan lainnya.
Berharap dengan kedatangan Polri memberikan penyuluhan akan memberi efek dalam pemikiran tentang bahaya bullying di sekolah. “Mari bersama-sama saling menjaga saling mengingatkan dan memastikan tidak terjadi tindakan kekerasan dan Bullying di lingkungan sekolah,” katanya.
Aipda Suprastiyo mengingatkan juga kepada para pelajar agar menjauhi kenakalan remaja, jangan mencoba ikut geng motor dan melakukan perundungan atau bullying. (Hendi)