Walikota Metro Hadiri Rapat RDTR Bersama ATR/BPN
Metro, hariansatelit.com
Rencana Desain Tata Ruang (RDTR) sangat diperlukan dalam pembangunan ruang suatu wilayah. Hal ini yang kemudian sangat diperhatikan oleh Pemerintah Kota Metro. Melihat pentingnya hal tersebut, Walikota Metro dr. Wahdi Siradjuddin menghadiri rapat finalisasi RDTR bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Meeting Room Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta (20/2/2024).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang Gabriel Triwibawa mengapresiasi Kota Metro yang telah merespon baik untuk penyusunan RDTR yang didukung oleh Kementerian ATR/BPN. Menurutnya RDTR sangat diperlukan sebagai pedoman penataan ruang untuk dua puluh tahun ke depan di Bumi Sai Wawai Kota Metro.
“Dengan adanya RDTR akan menghindari krisis pangan, energi hingga budaya, sehingga tidak ada ruang yang hanya tereksploitasi untuk tujuan ekonomi, karena dalam pembangunan berkelanjutan salah satu determinasinya adalah aspek sosial dan lingkungan, agar bagaimana kita bisa memastikan keberlanjutan. Mudah-mudahan Kota Metro menjadi role model daerah lain, untuk menciptakan komitmen tinggi, bagaimana menata pembangunan, untuk menciptakan kesejahteraan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan lainnya sudah ada 466 RDTR insyallah ini menjadi penambahan,” katanya.
Ia berharap penataan RDTR ini akan berdampak kepada investasi karena bapak Presiden menargetkan investasi sebanyak 1600 triliun tahun 2024 yang mana meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 2023 sebesar 1400 triliun.
“Mudah-mudahan RDTR yang terintegrasi meningkatkan investasi, demi kemajuan Indonesia. Karena tentunya, harus kita jamin kepastian hukumnya, dengan wujud Perwali atau Perbup itu sendiri. Saya berharap teman-teman tim mencermati betul agar jika menjadi sebuah produk hukum menjadi zero mistake atau tidak memiliki kesalahan sama sekali,” katanya.
Dalam rapat ini, Walikota Metro dr. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(K),M.H juga memaparkan beberapa hal salah satunya terkait, FEW Nexus atau Food, Energy and Water Nexus, dimana Pangan, Energi, dan Air mengacu pada keterkaitan dan interdependensi antara tiga sumber daya vital tersebut.
“Ketiga sumber daya ini saling terkait dan saling mempengaruhi, dan pengelolaannya yang berkelanjutan sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Kota Metro, karena potensinya sangat besar sekali,” kata Wahdi.
Pihaknya menjelaskan, FEW Nexus dalam RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) ini nantinya mengacu pada titik pertemuan atau hubungan antara berbagai elemen dalam tata ruang.
Elemen-elemen ini dapat berupa, kawasan meliputi permukiman, perdagangan, jasa, industri, kemudian jaringan meliputi jalan, transportasi publik, jaringan utilitas, kemudian fasilitas meliputi ruang publik, taman, sekolah, rumah sakit, hingga kegiatan meliputi ekonomi, sosial, budaya. (Hendi)