Dosen UML Terapkan Teknologi Tepat Guna untuk Pengolahan Kerupuk Cumi
Bandar Lampung, hariansatelit.com
Tim dosen Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) telah melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui hibah PKM tahun 2024.
Program ini berfokus pada penerapan teknologi tepat guna untuk pengolahan kerupuk cumi, yang dikenal sebagai “Kerupuk Cumi Nona Pesisir Lampung”. Program PKM ini dilakukan selama 6 (enam) bulan bersama mitra.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengusung judul “Penerapan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Kerupuk Cumi Nona Pesisir Lampung”. Tim dosen UML berhasil mengintegrasikan teknologi modern dengan kearifan lokal dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas produk UMKM di pesisir Lampung.
Noorikha Pandayahesti Saputeri, M.E, selaku ketua Tim Pengabdian Masyarakat, menjelaskan bahwa, “Teknologi tepat guna yang kami terapkan mencakup beberapa aspek produksi, mulai dari pengolahan bahan baku, proses pembuatan adonan, hingga pengeringan dan pengemasan. Ini memungkinkan proses produksi kerupuk cumi menjadi lebih efisien dan higienis.”
Mitra UMKM telah menggunakan mesin penggiling dan pencampur adonan yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi kerupuk. Mesin ini membantu menghasilkan adonan yang lebih homogen, sehingga kualitas kerupuk menjadi lebih konsisten,” tambah Warsiyah, M.E.Sy, anggota tim PKM.
Mitra selama ini dalam proses produksi kerupuk cumi dengan cara dijemur dibawah sinar matahari sehingg pada saat musim penghujan proses pengeringan tidak dapat berjalan optimal. Untuk mengatasi kendala pengeringan kerupuk cumi, Tim PKM menyerahkan 1 (satu) unit mesin oven kerupuk sehingga saat musim penghujan dapat aktif memproduksi kerupuk cumi.
Selain aspek produksi, tim UML juga membantu dalam pengembangan strategi pemasaran dan branding.
“Kami membantu UMKM untuk mengemas produk mereka dengan lebih menarik dan memperkenalkan strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar,” ujar Warsiyah, M.E.Sy., anggota tim yang menangani aspek pemasaran.
Ayu Inten Soewono, Ketua Mitra PKM, Kerupuk Cumi Nona Pesisir menyampaikan apresiasinya, “Bantuan dari tim UML ini sangat berharga. Produktivitas kami meningkat, dan kualitas kerupuk cumi kami menjadi lebih baik sehingga produksi dapat berjalan lancar.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal Lampung di pasar nasional dan bahkan potensial untuk pasar ekspor. Warsiyah, M.E.Sy. menambahkan bahwa, “Kerupuk Cumi Nona Pesisir Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produk unggulan daerah. Kami berharap program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor UMKM.” (*)