UML Sulap Limbah Baglog Jamur menjadi Baglog Siap Pakai di Jati Agung
Lampung Selatan, hariansatelit.com
Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui hibah PKM tahun 2024.
Tim PKM UML, dipimpin oleh M. Sholihin,M.Pd.I, telah mengimplementasikan program inovatif berjudul “Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur menjadi Baglog Siap Pakai di Kec Jati Agung Kab Lampung Selatan”.
Program yang berlangsung selama 6 (enam) bulan ini melibatkan Mitra Ali jamur di Kecamatan Jati Agung, bertujuan mengatasi permasalahan mitra berupa penumpukan limbah baglog jamur yang bisa mencapai 1 ton per minggu.
Sebagai bentuk kepedulian TIM PKM menyerahkan hibah bantuan berupa 1 (satu) unit mesin pencacah dan1 (satu) unit mixer pengaduk yang dirancang khusus untuk mengolah limbah baglog agar dapat diproses kembali menjadi media tanam baru yang berkualitas.
“Mesin-mesin ini merupakan teknologi tepat guna yang sangat membantu petani dalam mengefisienkan proses pengolahan limbah baglog,” ujar M. Sholihin,M.Pd.I. Melalui pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan, tim PKM UML memberikan peralatan baru untuk menggantikan peralatan sederhana yang selama ini digunakan Mitra Ali Jamur.
Liyanto, mitra UMKM Ali Jamur, mengatakan dengan adanya bantuan dari Tim PKM UML dapat mempercepat dan meringankan proses pembuatan baglog baru sehingga produktivitas atau produksi jamur dapat meningkat. Inovasi ini signifikan mengingat sebelumnya, pengolahan limbah baglog membutuhkan waktu lama dan menghasilkan output yang kurang maksimal.
Dengan adanya mesin baru tersebut, diharapkan dapat lebih efisiensi pengolahan limbah tersebut dan memungkinkan dapat memanfaatkan 70% limbah menjadi media tanam baru yang berkualitas.
Anggota PKM Mawardi,M.E.Sy., mengatakan bahwa, “Bantuan mesin ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang diversifikasi produk bagi petani jamur.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi atau pendapatan mitra hingga 40%.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model potensial untuk replikasi di daerah lain, serta menunjukkan sinergi efektif antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengatasi tantangan lingkungan dan ekonomi secara bersamaan.
Keberhasilan program PKM UML ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi permasalahan lingkungan dan ekonomi mitra jamur, tetapi juga menjadi model kerjasama yang efektif antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan dukungan hibah dari Kemendikbudristek, UML telah membuktikan perannya sebagai katalisator inovasi dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Lampung. (*)