Sabtu, Desember 21, 2024
Bandar Lampung

Menuju Pertengahan Tahun, Inflasi Gabungan Provinsi Lampung Melanjutkan Tren Deselerasi

Bandar Lampung,hariansatelit.com

Kenaikan harga beras disebabkan
oleh penurunan pasokan pasca puncak panen pada periode April-Mei 2024.

Kenaikan cabai rawit disebabkan oleh penurunan pasokan di tingkat distributor. Kenaikan harga emas di Provinsi Lampung sejalan dengan berlanjutnya tren kenaikan harga emas dunia.

Lebih lanjut kenaikan harga kopi bubuk sejalan dengan kenaikan harga kopi robusta sejalan dengan tingginya permintaan ekspor di tengah. tetap tingginya harga kopi robusta dunia.

Adapun kenaikan harga sigaret kretek tangan (SKT) sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok pada awal tahun 2024, Kamis  (1/8/2024).

Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy) sampai dengan akhir tahun 2024.

Namun, diperlukan upaya mitigasi risiko-risiko sebagai berikut, antara lain dari Inflasi Inti berupa:

1. potensi kenaikan permintaan dampak kenaikan UMP tahun 2024;

2.Berlanjutnya tren peningkatan
harga emas dunia. Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) kenaikan harga beras seiring dengan berakhirnya periode panen raya; (ii) kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan relaksasi HET MinyaKita.

Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Price (AP) yang perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu (i) Kenaikan harga aneka rokok sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok Tahun 2024 sebesar 10% dan rokok elektrik sebesar 15%; (iii) Kenaikan harga BBM sejalan dengan
meningkatnya harga acuan.

Meninjau perkembangan inflasi bulan berjalan dan mempertimbangkan risiko inflasi ke
depan, Bank Indonesia dan TPID akan terus berupaya menjaga stabilitas harga. Adapun strategi 4K
yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Keterjangkauan Harga

a. Melakukan operasi pasar beras/SPHP secara kontinyu hingga harga kembali turun sampai
dengan HET.

b. Melakukan monitoring harga dan pasokan, khususnya pada komoditas beras dan daging ayam
ras.
Ketersediaan Pasokan
a. Implementasi Toko Pengendalian Inflasi di seluruh wilayah IHK/Non-IHK. Program tersebut
dibuka dengan toko MAPAN “Metro Antisipatif Pengendalian Harga Pangan“ di Kota Metro
dan toko TAPIS “Toko Pengendalian Inflasi di Provinsi Lampung“ di Kota Bandar Lampung.
Kelancaran Distribusi

a. Penguatan kapasitas transportasi dengan penambahan volume penerbangan Lampung –
Jakarta, perluasan rute penerbangan Lampung – Bali dan Lampung – Batam, serta
operasionalisasi Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni.

b. Implementasi Mobil TOP “Transportasi Operasi Pasar“ yang berperan sebagai transportasi
komoditas yang dijual dalam operasi pasar. 4. Komunikasi efektif

a. Melakukan rapat koordinasi rutin mingguan di setiap Kabupaten/Kota dalam rangka menjaga
awareness instansi terkait dinamika harga dan pasokan terkini.
b. Memperkuat sinergi

komunikasi dengan media dan masyarakat dalam rangka menghindari
perilaku panic buying.
(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *