BPN Gandeng Pemkot Metro Jalankan Reforma Agraria
Metro, hariansatelit.com
Kepala Kantor Pertanahan Kota Metro menggandeng Pemerintah Kota Metro untuk menjalankan Gerakan Sinergi Reformasi Agraria (GSRA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agraria/BPN secara virtual di Aula Pasar Payungi Kota Metro, Senin (22/04/2024).
Kepala Kantor Pertanahan Kota Metro, Masli Caniago, S.SiT, M.H, menyampaikan bahwa kegiatan Sinergi Gerakan Reformasi Agraria merupakan kegiatan penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berkeadilan melalui penataan aset dan disertai dengan penataan akses Indonesia yang digelar secara bersamaan di seluruh Indonesia.
“Untuk kemakmuran rakyat dan kebutuhan, maka harus mengikuti perkembangan, pembangunan nasional yang telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2023 tentang Percepatan Reforma Agraria. Maka itu, Kantor Pertanahan Kota Metro sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota untuk percepatan pelaksanaan kegiatan Reforma Agraria, “ ungkapnya.
Dalam paparannya, Masli Caniago juga memaparkan bahwa, berdasarkan data ATR/BPN Kota Metro Kelurahan Yosomulyo telah dilaksanakan Pengelolaan Aset berupa kegiatan PTSL pada tahun 2018 hingga tahun 2020, sebanyak 433 sertifikat dan LINTOR pada tahun 2021 dan 2023 sebanyak 69 sertifikat.
“Saat ini Kantor Pertanahan Kota Metro mendapatkan amanat melaksanakan kegiatan Reforma Agraria yakni Penataan Akses Fase 1, Fase 2, dan Fase 3. Adapun di Kelurahan Yosomulyo ini sudah sampai pada Fase 2, yang sebelumnya sudah dilaksanakan Fase ke 1 pada Tahun 2023 yakni Kegiatan Pemetaan Sosial sebanyak 200 KK,” bebernya.
Untuk itu tahun 2024, ART/BPN akan melanjutkan kembali Fase ke 2 yakni terhadap Penguatan Kelembagaan, Pembentukan Kerjasama,dan Pendampingan Kewirausahaan Kelembagaan.
“Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami meminta untuk dapat mengoptimalkan peran serta dari pihak-pihak yang terkait di dalam pelaksanaan kegiatan reforma agraria, “ ujarnya.
Sesuai dengan tujuan adanya Gerakan Sinergi Reforma Agraria diantaranya untuk mensinkronkan kegiatan terkait dengan penataan aset dan penataan akses, menampilkan hasil kerja bersama Penataan Aset dan Akses, mendorong potensi usaha dan meningkatkan nilai tambah perekonomian masyarakat melalui fasilitasi pendampingan.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Metro, Yerri Ehwan, mengingatkan bahwa di dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023, tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria telah diamanatkan terkait dengan penyelenggaraan penataan aset (asset reform)dan penataan akses (access reform) yang berfokus pada pengaturan dan pengelolaan agraria, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
“Peraturan tersebut telah memberikan arahan yang lebih konkrit tentang pelaksanaan Reforma Agraria dan menjadi pedoman penting bagi kita dalam rangka menciptakan keadilan dalam menyelesaikan kesenjangan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, ” terangnya.
Selain itu, skema reforma agraria harus didasarkan pada kesinambungan antara aset dan akses, sehingga diharapkan nilai manfaatnya bisa benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Saya merasa bahwa sangat penting untuk para stakeholder terkait mengetahui permasalahan maupun isu seputar agraria, agar dapat lebih tanggap dalam merespon berbagai isu pengelolaan agraria di Kota Metro, ” kata Yerri dalam sambutannya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Metro dan Kantor Pertanahan Kota Metro senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik guna menyelesaikan permasalahan penataan aset dan penataan akses tanah masyarakat, sehingga diharapkan seluruh masyarakat Kota Metro dapat mengoptimalkan pemanfaatan tanahnya secara lebih baik lagi.
“Saya yakin dan percaya bahwa Pemerintah Kota Metro dan Kantor Pertanahan Kota Metro dapat berkolaborasi dan bersinergi, saling bekerjasama untuk menjalankan program dan kegiatan Reforma Agraria ini dengan baik, sehingga kedepannya akan di dapat hasil yang baik guna mendukung kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Kota Metro, “ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan pengabungan puzzle sinergi yang melambangkan reforma agraria, sesuai dengan tema yaitu ” Bersinergi Mewujudkan Cita-cita Reforma Agraria dalam Upaya Mengurangi Ketimpangan Pemilikan Tanah Serta Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. (hendi)