UPTD BIB Disnakeswan Lampung Memproduksi Mani Beku Sapi dan Kambing Yang Berkualitas
Bandar Lampung,hariansatelit.com
Tidak banyak masyarakat yang tahu, jika selama ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung menangguk pendapatan asli daerah (PAD) dari menjual mani beku. Baik itu untuk sapi maupun kambing.
Bahkan, pada pendapatan Disnakkeswan TA 2023, penjualan mani beku ini melebihi target, yaitu mencapai Rp 395.634.000 dari target Rp 342.866.000.
Benarkah Disnakkeswan Lampung memproduksi mani beku dan banyak pembelinya? “Kami memang memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang salah satu tugasnya adalah memproduksi mani beku (straw) sapi dan kambing pejantan berkualitas, yaitu UPTD Balai Inseminasi Buatan (UPTD BIB) yang berlokasi di Terbanggi Besar, Lampung Tengah,” papar Kepala Disnakkeswan Lampung, Ir. Lili Mawarti, MSi, didampingi sekretarisnya, drh. Anwar Fuadi, MPH.
Diuraikan, mani beku itu berasal dari sapi dan kambing pejantan berkualitas yang diproses atau diproduksi di Laboratorium UPTD BIB.
Namun, kata Lili Mawarti, tidak bisa sembarangan dalam mendistribusikannya. Karena harus memenuhi persyaratan.
“Salah satu syarat untuk mendistribusikan mani beku adalah yang diproduksi telah terakreditasi sesuai dengan SNI 4869-1-2021 berdasarkan hasil penilaian Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro). Alhamdulillah, pada pertengahan tahun 2022 lalu, UPTD BIB telah meraih sertifikat SNI dari LSPro untuk sembilan ekor sapi pejantan atau bull,” tuturnya.
Ditambahkan, untuk tahun 2023 kemarin, jumlah produksi semen (mani) beku adalah 73.211 straw dan distribusi 65.939 straw dengan harga Rp 6.000/straw, sesuai Perda Nomor: 14 Tahun 2019.
“Kalau stok mani beku sapi di UPTD BIB pada akhir tahun 2023 -yang merupakan stok opname dari produksi tahun 2022 dan 2023- sebanyak 37.202 straw/dosis. Untuk tahun 2024 ini, penjualan mani beku sesuai Perda Nomor: 4 Tahun 2024 mengalami peningkatan harga, yaitu sebesar Rp 7.000 per-dosis atau straw,” imbuhnya.
Dalam praktiknya, mani beku atau semen beku ini dimanfaatkan oleh peternak melalui petugas inseminator (kawin suntik). Petugas inseminator, baik melalui asosiasi inseminator atau mandiri, mendapatkan rekomendasi dari dinas yang membidangi peternakan di kabupaten atau kota setempat, untuk membeli ke UPTD BIB.
Diakui oleh Lili Mawarti, pada tahun 2023 lalu, UPTD BIB hanya memproduksi mani beku dari sapi pejantan.
Mengapa begitu? “Karena kambing pejantan yang dimiliki sudah tidak produktif atau tidak mampu lagi memproduksi semen beku berkualitas,” jelasnya.
Peternak dari daerah mana saja di 2023 yang menjadi peminat mani beku buatan UPTD BIB Disnakkeswan Lampung? Ini rincian distribusinya:
Para peternak dari Kabupaten Lampung Barat membeli sebanyak 158 dosis/straw atau 0,24%. Lalu yang dari Lampung Selatan membeli 7.633 dosis atau 11,58%.
Sedangkan peternak asal Lampung Tengah membeli 14.093 dosis atau 21,37%. Disusul Lampung Timur dengan 4.613 dosis atau 7,00%, dan Lampung Utara 4.201 dosis atau 6,37%.
Peternak dari Kabupaten Mesuji mengambil 1.668 dosis atau 2,53%, dari Pesawaran membeli 5.685 dosis atau 8,62%, peternak asal Pringsewu mendapatkan distribusi 8.046 dosis atau 12,20%, dan Pesisir Barat 1.331 dosis atau 2,02%.
Sementara, peternak asal Kabupaten Tanggamus membeli sebanyak 1.100 dosis atau 1,67%, Kabupaten Tulang Bawang 8.925 dosis atau 13,54%, dan peternak asal Tulang Bawang Barat membeli 5.991 dosis atau 9,09%.
Para peternak asal Way Kanan dan kabupaten /Kota di Wilayah Provinsi Lampung membeli Mani Beku yang berkualitas yang di Produksi UPTD BIB.Mudah mudahan ke depannya Mani Beku Semakin banyak peminatnya dari kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Lampung.(Herwan)